Dasar Alkitab dan Peran Musik di Gereja By Erwin

Syalom.,

Peran musik dalam gereja bukan hanya sebagai pelengkap ibadah atau seremonial saja. Musik gerejawi memiliki peran  yang sangat penting, karena alkitab dengan jelas memberikan informasi bahwa musik gerejawi tidak bisa dipisahkan dari tata ibadah atau liturgi dalam gereja.

Nah, jika demikian apakah peran musik gerejawi tersebut? dan apakah dasar-dasarnya menurut Alkitab?

Pada Artikel paper kali ini, penulis mengupload "Dasar Alitab dan peran Musik Gereja".

Selamat membaca, menyimak, dan semoga dipahami dengan baik

Tuhan Berkati :)

Artikel bacaan lainnya silahkan klik Disini

Note: Makalah ini dibuat sewaktu penulis mengikuti mata kuliah Musik Gerejawi di STT Kibaid Makale :)







DASAR ALKITABIAH DAN PERAN MUSIK DI GEREJA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
 FRERIANUS ERWIN

DOSEN: Pdt. Aris Randan, M. Div.

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID
MAKALE
2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
Kata musik berasal dari bahasa Yunani Moutikos yang berasal dari kata Mousa (Mousa) atau “Muse”, dalam bahasa Inggris. Menurut mitologi Yunani kata Mousa memiliki pengertian “seni dari kaum mousa.[1] Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal, untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan[2].
Menurut Erick Routley, musik identik dengan nyanyian atau hymnologi dari kata latin “Hymnus” artinya nyanyian pujian. Definisi dari kata Hymnus ini adalah “kemampuan dan keterampilan melantunkan nyanyian pujian kepada Tuhan Allah. Asal mula menunjuk pada pemujaan kepada para dewa atau pahlawan. Istilah ini menjadi lazim dalam gereja yang menunjuk pada nyanyian pujian yang dilantunkan untuk memuliakan nama Tuhan Allah[3].
Dengan demikian musik gerejawi adalah keterampilan dalam memainkan dan memadukan beberapa alat musik atau perpaduan beberapa suara (S,A,T,B)  sehingga menghasilkan nada atau irama yang indah dan harmonis dalam suatu kegiatan penyembahan atau kegiatan gerejawi.
Banyak orang mengakui bahwa musik memengaruhi metabolisme tubuh  manusia sehingga bisa membuat rileks. Winardo Saragih mengatakan “menurut penelitian, tubuh manusia cenderung merespons kecepataan irama, nada, dan suara dari luar.[4]
Musik Gerejawi terdiri dari nyanyian jemaat, musik paduan suara dan musik instrumental. Semuanya digunakan dalam betuk penyembahan kepada Tuhan. Nyanyian jemaat merupakan nyanyian komunitas yang relative dan mudah dinyanyikan oleh orang banyak. Ibadah bukan hiburan, Seringkali kita lebih cenderung untuk memuaskan diri kita sendiri. Misalnya hanya mau mendengar khotbah yang bagus dan indah-indah saja, kalau mendengar teguran keras, langsung pendeta dicap tidak baik, atau hanya mau lagu-lagu yang asik dan asal bikin hati senang saja.
Ibadah kita dilakukan untuk Tuhan. Pusatnya bukan diri kita atau jemaat. Pusat ibadah kita adalah kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Ialah yang diberitakan dalam ibadah-ibadah kita, Ialah yang kita ingat dalam ibadah-ibadah kita. Sudah selayaknya persembahan kita hanyalah untuk nama-Nya. Itu sebabnya, ibadah kita harus dipersiapkan dengan matang. Baik dari segi isi ibadah maupun penyelenggaraan ibadah. Supaya ibadah dapat berjalan dengan baik dan khidmat, kita harus mempersiapkan semua pelayan ibadah, termasuk para pemusik, MC, pengkhotbah, paduan suara. Pemusik ibadah tidak sama dengan pemusik biasa.
Seseorang yang pandai dan handal dalam memainkan musik instrumen atau menyanyi, belum tentu merupakan pemusik ibadah yang baik. Menjadi seorang pengiring nyanyian jemaat yang baik tidaklah mudah. Ia harus memahami fungsi dan tugasnya.
Berangkat dari kesadaran bahwa pendidikan musik gereja sesungguhnya merupakan salah satu bagian integral dari pendidikan Kristen  yang  saat ini perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak supaya pesan atau nilai-nilai yang disampaian  dapat dipertanggung jawabkan secara Alkitabiah.
Lovelance dan Rice dalam Simion Diparuma Harianja, Dra. Pestaria Naibaho, M. Th  berpendapat bahwa:
Kepentingan musik dalam pendidikan Kristen ditonjolkan pada dua kata, “ekspresi” dan “pengaruh”. Dalam ibadah, musik merupakan unsure yang membantu ungkapan jiwa, pembangunan dan cara komunikasi yang istimewa. Bahkan terkadang lebih ekspesif menyentuh perasaan dibanding khotbah. Hal serupa disadari oleh Paulus ketika menyampaikan nilai pengaruh dari hymn dan nyanyian rohani dalam mengajar dan menasihati.[5]

Dengan demikian musik gerejawi mengutamakan keharmonisan dan keterpaduan masing masing suara dalam suatu penampilan yang muncul dalam karya-karya terbaik bagi orang-orang percaya.

BAB II
Dasar-dasar Akitabiah
            Istilah  nyanyian, menyanyi dan musik dalam Alkitab dipergunakan untuk menjelaskan nyanyian yang dipergunakan untuk memuji Allah, dalam suasana yang penuh dengan kekhikmatan dan hidup, nyanyian yang dipersembahkan kepada Allah dengan penuh perasaan,  nyanyian yang merupakan bau-bauan yang harum bagi Alah[6]. Nyanyian tersebut merupakan ungkapan hati yang menunjukkan bukti dari perasaan yang tertuang di dalam hati setiap umat kepada Allah sehingga melalui pujian tersebut membawa dampak dalam kehidupan bagi setiap orang yang melakukannnya. Dalam puji-pujian yang di tunjukkan kepada Allah umat perjajian lama di iringi dengan berbagai alat musik yang beraneka ragam seperti yang tertulis di dalam berbagai kitab perjanjian lama, seperti :
Kejadian 4:21; 31:27[7]
            Di dalam kitab kejadian menjelaskan mengenai Yubel yang  disebut sebagai bapa semua orang yang memainkan kecapi dan serulling (4:20-22). Yang merupakan titik awal mengenai musik, yang terus berkembang di dalam kehidupan orang ibrani, dimana orang ibrani sangat menghormati ibadah yang mereka lakukan dengan menggunakan berbegai alat musik yang ada pada waktun itu. Bukan hanya ibada namun juga dalam berbegai kegiatan dan perayaan (31:27)
Keluaran 15:1-21[8]
Di dalam nats ini mengisakan mengenai rasa pengucapan syukur bangsa israel setelah bebesa dari mesir dan melintasi laut merah. Dimana bangsa israel mengengkat pujian penyembahan kepada Allah dengan penuh sorak sorai denga berbagia alat musik.
Bilangan 10[9]
Musa diperintahkan tuhan untuk membuat dua buah terompet yang terbuat dari perak dimana kedua termpet tersebut di gunakan untuk memuji Tuhan serta sebagai tanda untuk memanggil semua orang untuk datang beribadah, juga sebagai tanda dalam mengiringi setiap persiapan untuk berperang.
1 Samuel 10:5,16:14-23,19:18-24
            Dalam kitab I Samuel terutama dalam pasal 10 : 5  peranan musik sabaagi bukti kesenangan mereka, Pada zaman nabi samuel sekolah musik didirikan di israel dimana melalui sekolah ini banyak mengahasilkan para pemain musik yang handal serta memallui sekolah ini muski sangat berperan diadalam kehidupan bangsa israel pada waktu itu (10:5).
Mazmur[10]
            Pada abad ketiga, Tertulianus menyatakan Mazmur sebagai bagian penyembahan umat Kristen. Bahkan Nyanyian yang identik dengan Raja Daud ini dianggap sebagai yang pertamadi tengah dan yang terakhir. Kemudian pada sekitar abad 14 - 15, dalam tradisi monastik dilakukan nyanyian Mazmur sepanjang Minggu dan dimasukkan dalam buku devosi.
Di dalam buku padat panjang, Yohanes Lamb (John Lamb) meneliti Mazmur yang digunakan dalam tradisi Yahudi, Tradisi Perjanjian Barugereja-gereja di Baratgereja-gereja TimurLutheranReformedAnglikan, dan gereja-gereja Scottish. Dia menemukan bahwa Nyanyian Mazmur dipakai dalam perayaan perjamuan malam terakhir yang Yesus lakukan bersama murid-murid-Nya.
Dalam penelitiannya, John Lamb menemukan data dari komputer di Perpustakaan Yale Divinity School dan menemukan 983 buku musik dengan kata kunci "Mazmur" dalam judulnya. Selain itu di Sekolah Seminari Luther juga ditemukan 2.199 buku yang berkaitan dengan Mazmur.
Sedangkan dalam Perjanjian Baru mengenai dasar Alkitabiah musik dapat ditemukan didalam beberapa kitab, antaranya:
Matius 26:30; Markus 14:26[11]
            Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Yesus menyanyikan Mazmur 113-118 setelah perjamuan Paskah.
            Di dalam bahasa Yunani kata humneo ( dari kata humnos ) berarti nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Allah. Music juga digunakan untuk perayaan, perjamuan, perkabungan, dan pesta-pesta ( Mat.9:23; Mat.6:2; Luk.15:25; 1 Kor.13: 1 ).
Lukas 15: 25
            Ada musik dan tarian saat anak yang hilang kembali. Inilah gambaran dari gereja yang menaikkan pujian, tarian, dan kesukacitaan pada jiwa-jiwa yang kembali kepada Kristus.
Kisah Para Rasul 16: 25
            ‘Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan pui-pujian kepada Allah…’ Hasilnya sungguh luar biasa. Allah berkuasa di atas puji-pujian yang menyebabkan gempa bumi besar menggoncangkan penjara. Inilah kisah besar tentang kekuasaan Allah di tengah-tengah puji-pujian gereja.
Ibrani 2: 12 ;Yakobus 5: 13
            Kristus menyanyikan pujian kepada Allah di tengah jemaat gereja-Nya ( Mazmur 22: 22).  Kita dianjurkan untuk menyanyi dengan iringan musik jika kita sedang bersukacita ( Ams. 17: 22).
Wahyu 5: 2- 3; 8- 10
            Nyanyian kemenangan. Suatu nyanyian baru sedang dinyanyikan di surga ( dengan alat music ). Dalam tebernakel Daud, ada dua puluh empat orang penyanyi dan pemain music, dan dua puluh empat tua-tua yang terlibat dalam penyembahan di depan takhta.
            Di dalam Perjanjian Baru banyak juga petunjuk tentang paduan suara para malaikat beserta para pemain musiknya:
1.      Bunyi sangkakala pada akhir zaman ( Mat. 24: 31; 1 Kor. 15; 52; 1 Tes. 1: 8)
2.      Member tanda Hari Tuhan dan penghakiman ( Why. 8: 2, 6, 8- 13; 9: 1; 10: 7 )
3.      Nyanyian pujian dan penyembahan nyanyian-nyanyian baru ( Why. 5: 8; 14: 2 )
4.      Suara Allah seperti bunyi sangkakala ( Why. 1: 10 )[12]

BAB III
Peranan Dan Tujuan Musik Dalam Gereja
Peranan/Fungsi:
Dalam hal ini fungsi musik dalam Gereja adalah penyembahan dan puji-pujian kepada Tuhan.  Karena fungsinya yang lebih dominan dalam ibadah, maka ia harus dilakukan dengan benar, tidak sembarangan, dan harus dipisahkan atau dibedakan dari musik dunia/sekuler dan pemujaan dewa atau kultus individu.  Bahkan ada beberapa referensi dalam Alkitab yang menjelaskan bahwa ada musik yang baik dan ada musik yang berbahaya.  Sebagai contoh musik yang tidak baik dapat dibaca dalam kitab Ayub 30:8-10 ketika Ayub menjawab pernyataan Bildad bahwa tidak ada seorangpun yang benar di hadapan Tuhan.[13]
            Pelayanan musik digereja hendaknya mencakup setiap orang yang menghadiri gereja itu, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, baik yang berbakat music maupun yang tidak. Pelayanan tersebut perlu dinyatakan dalam bidang pendidikan, pengabaran Injil, dan kebaktian. Pelayanan musik dapat menguatkan setiap bagian pekerjaan gereja dengan member pendidikan dan latihan musik untuk setiap anggota. Gereja yang mempunyai pelayanan musik untuk setiap anggota adalah gereja yang sungguh-sungguh mengerti, menghargai, dan mencintai music sebagai salah satu cara orang Kristen untuk menaikkan pujian dan pengucapan syukur kepada Tuhan.[14]
Tujuan
            Musik bukan yang terutama, sebab hanya sebagai alat bantu, namun musik memang sangat efektif untuk menyentuh dan mengubah hati manusia[15]Daniel Kendek selaku dosen musik gerejawi mengatakan“ disamping musik merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sosial/ sekuler, mereka tidak membedakan antara kehidupan kudus dan kehidupan sekuler, dimana kehidupan musik mereka bertumbuh bersama dengan  jiwa mereka dan mereka senantisa tidak dapat lepas dari musik. Ada beberapa tujuan-tujuan musik dalam gereja, yaitu: Pembuat Sukacita, Pujian untuk Tuhan, Untuk Mengabarkan Berita, Kegembiraan, Penyegaran Iman, Ucapan Syukur, Menjadi alat kesaksian.[16]
            Jadi, tujuan dari musik gereja adalah ucapan syukur dan pujian kepada Sang Pencipta atas setiap pertolongan-Nya dalam melaksanakan pekerjaan-Nya di dunia ini.

Bab IV
Kesimpulan
Pada umumnya, musik gereja tidak sama penting dengan opera-opera, karya-karya musik kamar, atau musik orkesnya. Musik gerejawi merupakan musik yang awal, dan telah ada sejak perjanjian lama – perjanjian baru. Musik gereja memiliki tempat tersendiri dalam hati setiap orang percaya, dimana musik  gerejawi merupakan musik  yang memiliki tatanan yang berbeda, karena musik gerejawi sangat penting dalam suatu penyembahan kepada Allah di dalam Gereja. Dimana musik tersebut terus berkembang sampai sekarang.



              
Daftar Pustaka
Alkitab:
Alkitab, LAI, 2001
Buku:
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989.
Boschman, Lamar, Penyembahan dalam Gereja Lokal,  Jakarta: Indonesian Harvest Outreach, 1990.
Harianja, Simion Diparuma, Naibaho, Dra. Pestaria, M. Th, Liturgi Dan  Musik Gerejawi, Bandung: MITRA,  2011.
Hibbert, Mike Viv, Pelayanan Musik, Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1998.
Kendek Danielwawancara oleh penulisSTT Kibaid, Tana Toraja, 7 November 2016.
Myers, Ruth dan Warren ,Puji-Pujian pintu menuju hadirat Tuhan,  Bandung: Yayasan Baptis Indonesia, 1996.
Pengetahuan Dasar Musik Gereja, Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1983.
Saragih, Winardo, Misi Musik menyembah atau menghujat Allah , Yogyakarta: ANDI, 2008.
Internet:
http://jimmykelmasa.blogspot.com/2010/11/sejarah-musik-gereja.htmldiakses tgl.01-10-2016.
http://seputarlagurohani.blogspot.com/2013/01/sejarah-musik-gereja.htmldikutip tgl 04-11-2016.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mazmur, diakses, 9 November 2016.
http://witantocarol.com/tempat-fungsi-dan-tujuan-musik-dalam-gereja.htm, diakses 5 November 2016.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................. 1
BAB II. DASAR-DASAR ALKITABIAH....................................................................... 4
BAB III. PERANAN DAN TUJUAN MUSIK DALAM GEREJA................................ 8
BAB IV. KESIMPULAN.................................................................................................. 10
KEPUSTAKAAN............................................................................................................... 11




[1] http://jimmykelmasa.blogspot.com/2010/11/sejarah-musik-gereja.html (diakses tgl.01-10-2016)

[2]Balai Pustaka, (kamus Besar bahasa Indonesia, 1989), 602
[3]ibid
[4] Winardo Saragih, Misi Musik menyembah atau menghujat Allah (ANDI, 2008), 3
[5]Simion Diparuma Harianja, Dra. Pestaria Naibaho, M. Th, Liturgi Dan  Musik Gerejawi, (MITRA,  2011), 51
[6] http://seputarlagurohani.blogspot.com/2013/01/sejarah-musik-gereja.html (dikutip tgl 04-11-2016)
[7]Mike viv hibbert, Pelayanan musik, (Andi, 2001), 13-14.
[8]Ibid, 16-17
[9]Ibid, 18-20
[10]http://id.wikipedia.org/wiki/Mazmur, ( diakses, 9 November 2016 ).
[11]Mike Viv Hibbert, Pelayanan Musik, (Yogyakarta; Yayasan ANDI, 1998), 37.
[12]Warren dan Ruth Myers, Puji-Pujian pintu menuju hadirat Tuhan, ( Bandung; Yayasan Baptis Indonesia, 1996),  95-99.
[13]Lamar Boschman, Penyembahan dalam Gereja Lokal, ( Jakarta; Indonesian Harvest Outreach, 1990), 7.
[14] Pengetahuan Dasar Musik Gereja,( Bandung; Lembaga Literatur Baptis, 1983) , 4.
[15] http://witantocarol.com/tempat-fungsi-dan-tujuan-musik-dalam-gereja.htm ( diakses 5 November 2016).
[16] Daniel Kendek, wawancara oleh penulis, STT Kibaid, Tana Toraja, 7 November 2016.

Dasar Alkitab dan Peran Musik di Gereja By Erwin

Syalom., Peran musik dalam gereja bukan hanya sebagai pelengkap ibadah atau seremonial saja. Musik gerejawi memiliki peran  yang sangat ...